Dunia sedang menipu dengan cara yang semakin halus. Tidak lagi lewat ajaran sesat yang jelas-jelas salah, tapi lewat quote, candaan, dan narasi yang beredar di media sosial setiap hari.
Beberapa waktu terakhir, banyak yang membagikan kata-kata tentang “rasio bintang” atau zodiak. Misalnya: “Sagitarius adalah seorang yang suka tantangan”. Lalu ada yang merasa, “Wah, itu banget aku!” karena memang hidupnya suka tantangan. Tanpa sadar, hidupnya mulai diarahkan untuk menghidupi label tersebut — bukan karena Tuhan berkata demikian, tapi karena dunia sudah memberi stempel.
Hal serupa terjadi dengan stereotip seperti “anak perempuan kedua kuat seperti besi”. Bagi yang merasa cocok, hal ini bisa menjadi penguat… tapi juga bisa menjerat. Karena kalau label itu berasal dari dunia, maka arah hidup kita sedang dipandu oleh sesuatu yang bukan berasal dari Roh Kudus.
Firman Tuhan berkata:
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah.” (Roma 12:2)
Dunia memang pintar menanamkan identitas palsu. Caranya sederhana: buat itu terlihat benar, buat itu terasa relevan, dan ulangi terus sampai kita percaya.
Kalau kita tidak hati-hati, iman kita akan pelan-pelan terseret. Bukan lewat badai besar, tapi lewat “aliran kecil” yang mengarahkan hati dan pikiran setiap hari.
Kisi-Kisi Hidup Supaya Tidak Terseret Dunia
- Uji Semua dengan Firman – Apapun yang kita baca atau dengar, tanyakan: “Apakah ini sesuai dengan kebenaran Tuhan?”
- Bangun Identitas di dalam Kristus – Ingat: kita adalah anak Allah, bukan hasil ramalan atau stereotip manusia.
- Jaga Pintu Hati – Pilih apa yang kita izinkan masuk lewat mata, telinga, dan pikiran.
- Hindari Membagikan Narasi Dunia – Jangan ikut menyebarkan hal yang bisa menjerat orang lain dalam label palsu.
- Dekatkan Diri pada Komunitas Iman – Hidup bersama orang-orang yang menguatkan iman akan membantu kita tetap di jalur yang benar.
Di tengah dunia yang menipu, kita dipanggil untuk waspada. Jangan biarkan label dunia membentuk siapa kita. Pegang teguh bahwa identitas kita hanya ada di dalam Kristus.
Karena saat dunia mencoba menyeret kita, hanya satu yang sanggup menahan: iman yang berdiri di atas Firman yang hidup.
Leave a Reply