IHSG 4 Agustus 2025: Bangun dari Lesu, Tapi Masih di Tengah Pusaran Sentimen

IHSG pada awal pekan ini kembali tampak lesu. Indeks dibuka turun sekitar 0,32%, kehilangan sekitar 22,78 poin, dan sempat berada di rentang 7.507 hingga 7.560—menandakan momentum yang belum berpihak pada penguatan pasar pagi ini.

Sentimen eksternal masih menjadi beban. Sorotan terhadap pelemahan di bursa Asia—Nikkei tergelincir 2,10%, Kospi menyusut 0,13%—dan reaksi pasar terhadap data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan, turut menahan laju IHSG.

Pada perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025, IHSG sempat menguat 0,71% ke level 7.537,77, dengan aliran modal asing bergulir net sell sebesar Rp 73,7 miliar—meski di pasar reguler justru mencatat net buy asing lebih besar, sebagian diserap oleh saham seperti TLKM, TOBA, dan RAJA.

Mengurai Dinamika Sentimen & Risiko Mengambang

Reseptor utama kekhawatiran pasar bukan hanya dari luar negeri, tapi juga dari dalam negeri. Pada pagi ini saja, volume transaksi sekitar 1,79 miliar lembar saham dengan kapitalisasi sebesar Rp 13.589 triliun, mencerminkan aktivitas yang pasif dan hati-hati di masa ketidakpastian.

IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kisaran 7.400–7.680, tergantung respons terhadap data makro domestik seperti pertumbuhan ekonomi kuartal II yang diperkirakan stabil di 4,8%, serta data fundamental emiten yang masih bergulir.

Analis dari berbagai lembaga menyampaikan nada serupa: IHSG berpotensi menggelambir lemah pada awal perdagangan, dengan tantangan berupa biaya dan ketidakpastian global yang belum mereda.

Catatan Reflektif ala INN Indonesia

Pergerakan IHSG hari ini menegaskan satu hal: pasar tidak pernah beroperasi dalam ruang vakum. Sentimen makro global dan data domestik saling bersilang. Suka atau tidak, kebijakan fiskal atau keputusan The Fed berdampak sampai ke lantai BEI.

IHSG menggambarkan satu kenyataan yang sederhana namun sering dilupakan: kekuatan pasar bukan hanya terletak pada saham favorit, tapi pada seberapa banyak narasi eksternal yang berhasil diserap.

Yang paling penting: investor disarankan bersikap adaptif, bukan reaktif. Rencana dan disiplin tetap menjadi jangkar ketika pasar berubah warna.

Kesimpulan Redaksi

Pasar hari ini bicara: hati-hati, penuh spekulasi, dan belum siap memberikan ruang ekspansi besar. Kita tidak menghindari turbulensi—kita bersiap menghadapinya.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *