Gereja Diserang Saat Retreat di Padang, Indonesia — Anak-anak Terluka, Pintu Dihancurkan, Iman Tidak Akan Dibungkam

Dalam kejadian yang menggetarkan dunia rohani, sekelompok umat Kristen yang sedang mengadakan retreat rohani di sebuah rumah doa di Padang, Sumatera Barat, menjadi korban penyerangan brutal oleh sekelompok warga. Peristiwa itu terjadi saat anak-anak dan jemaat tengah memuji Tuhan, menyembah, dan belajar Firman-Nya.

Apa yang terjadi? Massa mendobrak masuk ke rumah doa tersebut, menghancurkan pagar, merusak properti, dan melukai dua anak yang ikut dalam persekutuan. Jeritan dan ketakutan memenuhi ruangan di mana seharusnya ada damai dan hadirat Tuhan.

“Kami sedang belajar dan berdoa, tiba-tiba massa menyerbu… anak-anak berteriak dan menangis,” ungkap seorang saksi yang tak mau disebutkan namanya.

Ini bukan hanya serangan fisik—ini adalah serangan terhadap tubuh Kristus, terhadap kebebasan yang dijamin oleh hukum dan oleh darah Yesus sendiri.

Tanggapan Tubuh Kristus dan Seruan Profetik

Para pemimpin gereja lokal dan nasional telah menyuarakan keprihatinan yang mendalam. PGI menyebut kejadian ini sebagai lonceng darurat intoleransi di Indonesia. Setara Institute mengecam ketidakseriusan penanganan kasus ini. Beberapa pelaku telah ditangkap, namun pertanyaan besar masih menggantung: Apakah keadilan akan ditegakkan?

Dalam responsnya, Natalius Pigai, Menteri HAM, menegaskan bahwa negara harus hadir dan tidak boleh diam terhadap tindakan persekusi semacam ini.

Namun lebih dari itu, Tubuh Kristus global harus terbangun.

Kami menyerukan kepada para pendoa, gereja, dan pelayan Tuhan di seluruh dunia:

  • Bangkitlah dan berdiri dalam doa syafaat.
  • Berdoalah untuk keadilan, kesembuhan, dan pengampunan.
  • Deklarasikan bahwa terang Kristus tidak akan pernah dipadamkan oleh kegelapan.

Ini Waktunya Gereja Berdiri

Penindasan ini tidak boleh dianggap biasa. Yesus berkata di Matius 5:10, “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”

Peristiwa ini adalah pengingat bahwa panggilan kita bukan hanya untuk berdiam dalam kenyamanan, tetapi untuk berdiri dalam kebenaran. Jika satu bagian tubuh tersakiti, seluruh tubuh merasakannya (1 Korintus 12:26).

Ini bukan akhir dari cerita. Ini awal dari sesuatu yang lebih besar: Gereja yang murni, kuat, dan tidak tergoyahkan.

Apa yang Bisa Kamu Lakukan?

  1. Doakan jemaat GKSI Padang — khususnya anak-anak yang trauma dan terluka.
  2. Kirim dukungan atau pesan penguatan kepada pemimpin gereja yang mengalami intimidasi.
  3. Bagikan berita ini kepada komunitasmu agar lebih banyak orang tahu dan peduli.
  4. Deklarasikan Firman Tuhan atas Indonesia: bahwa negeri ini akan dipenuhi kemuliaan Tuhan seperti air menutupi dasar laut (Habakuk 2:14).

Tuhan sedang mengguncang bangsa-bangsa—dan Gereja tidak akan tinggal diam.

Iman kita tidak bisa dibungkam. Kasih kita tidak bisa dikalahkan. Nama Yesus tetap ditinggikan di Padang dan sampai ke ujung bumi.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *